 |
| Source image : Psafe |
Hal ini di lakukan pemerintah bukan tampa alasan, dimana pada saat itu demonstrasi besar-besaran telah tetjadi dan menyebabkan aksi kekerasan hingga menewaskan 6 orang dan bahkan melukai srbanyak 200 orang.
Aksi tersebut yang terbilang ekstrem dan telah berlangsung selama 19 hari itu membuat Pakistan Electronic Media Regulatory Authority memblokir sosial media tersebut, dan bahkan menhimbau TV lokal untuk tidak beroprasi selama masa kritis ini berlangsung. Alasanya agar aksi demonstrasi ini tidak tersebar luas di dunia maya mau pun melalui siaran televisi.
Terkait dalam hal ini pihak Twitter langsung angkat bicara prihal ini. Seperti yang kami kutip dari laman Liputan6 pada (30 November 2017).
"Kami sadar bahwa pemerintah Pakistan telah memblokir layanan kami dan medsos lain. Pengguna juga melaporkan mengalami kesulitan mengakses Twitter. Kami sedang memonitor situasi ini dan berharap layanan kami akan segera dibuka kembali," ciutan Twitter melalui akun resminya di Twitter.
Sementara pihak Facebook dan YouTubers belum memberikan pernyataan soal pemblokiran ini. Pihak pemerintah Pakistan pun belum dapat memastikan kapan pemblokiran ini berakhir.
Sumber: www.dirmank.id